PojokViral.com – Investasi obligasi menawarkan kesempatan bagi investor untuk mendapatkan aliran pendapatan yang teratur dan stabilitas pokok investasi. Untuk memahami sepenuhnya kinerja potensial investasi obligasi, penting untuk mempertimbangkan Yield to Maturity atau YTM. YTM merupakan metrik penting yang mengukur return total yang diperkirakan dari obligasi jika dipegang sampai jatuh tempo. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang YTM, bagaimana cara menghitungnya, dan pentingnya YTM bagi para investor obligasi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Yield to Maturity: Mengukur Return Investasi Obligasi

Pendahuluan tentang Yield to Maturity

source: bmoney.id

Yield to Maturity (YTM) adalah tingkat bunga tahunan yang diperoleh investor jika ia membeli obligasi pada harga pasar saat ini dan menahan obligasi tersebut sampai jatuh tempo. YTM memperhitungkan tiga hal utama: harga pembelian obligasi, nilai nominal obligasi, dan pembayaran kupon (bunga) yang akan diterima selama masa tenor obligasi.

Pentingnya Yield to Maturity

Yield to Maturity memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai potensi laba obligasi dibandingkan hanya melihat tingkat kupon saja. Hal ini karena YTM menggabungkan semua pembayaran kupon masa depan dan perbedaan antara harga pembelian dan nilai nominal obligasi pada saat jatuh tempo. Oleh karena itu, YTM penting bagi investor sebagai ukuran untuk membandingkan potensi return dari berbagai obligasi dengan maturitas, harga, dan kupon yang berbeda.

Baca Juga: Surat Utang Jangka Panjang: Mengenal Lebih Dalam Tentang Obligasi

Cara Menghitung Yield to Maturity

Menghitung YTM tidak sederhana karena mengharuskan pemecahan rumus harga obligasi, yang pada intinya adalah menghitung nilai sekarang dari aliran pembayaran kupon dan nilai nominal yang akan diterima di masa depan. Persamaan ini biasanya dipecahkan dengan menggunakan kalkulator keuangan atau program komputer yang bisa mengerjakan fungsi iterasi numerik. Formula dasarnya adalah sebagai berikut:

Current Bond Price = ∑ (Coupon Payment / (1+YTM)^n) + (Face Value / (1+YTM)^n)

di mana:

  • Coupon Payment adalah pembayaran bunga periodik
  • Face Value adalah nilai nominal obligasi
  • n adalah jumlah periode pembayaran kupon yang tersisa sampai jatuh tempo
  • YTM adalah yield to maturity

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Yield to Maturity

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai YTM, di antaranya adalah:

  • Perubahan Suku Bunga: Jika suku bunga pasar naik, harga obligasi cenderung turun, dan YTM akan meningkat dan sebaliknya.
  • Perubahan Peringkat Kredit: Perubahan dalam peringkat kredit penerbit dapat mempengaruhi harga obligasi di pasar, yang pada gilirannya mempengaruhi YTM.
  • Jangka Waktu hingga Jatuh Tempo: Obligasi dengan jangka waktu yang lebih panjang biasanya memiliki YTM yang lebih tinggi untuk mengkompensasi investor atas risiko tambahan waktu.

Penggunaan Yield to Maturity dalam Strategi Investasi

Investor biasanya mencari YTM yang lebih tinggi, yang menandakan return yang lebih besar atas investasi mereka. Namun, YTM yang tinggi juga mungkin mengindikasikan adanya risiko yang lebih besar, terutama jika obligasi ini diperjualbelikan dengan diskon besar dari nilai nominalnya karena adanya kekhawatiran tentang kredit atau likuiditas. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk mempertimbangkan YTM dalam konteks kualitas kredit penerbit obligasi dan kondisi pasar secara keseluruhan.

Kesimpulan

Yield to Maturity adalah metrik penting dalam mengukur potensi return dari investasi obligasi. YTM memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang apa yang bisa diharapkan investor sebagai pengembalian selama periode kepemilikan obligasi, dengan memperhitungkan pembayaran kupon periodik dan nilai paritas saat jatuh tempo. Saat memilih obligasi, investor harus mempertimbangkan YTM beserta faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya seperti suku bunga, peringkat kredit, dan jangka waktu hingga jatuh tempo. Dengan pemahaman yang baik tentang YTM, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi, yang pada akhirnya akan membantu mereka mencapai tujuan keuangan jangka panjang mereka.

Reporter: Laila Mutimmatus Sangadah